Kajian terhadap Bahasa pemerhatian orang terhadap bahasa ada sejak sekian lama. Para sarjana Yunani pada abad kelima
Sebelum Masehi sudah mengkaji bahasa. Sebagian daripada terminologi yang dipergunakan oleh para pengkaji ilmu bahasa dalam mempelajari bahasa-bahasa moden dewasa ini diambil
dari istilah-istilah yang dikemukakan oleh para pemikir atau filsuf, sehingga
hasil kajiannya banyak sekali dipengaruhi oleh pemikiran filsafat. Bahasa pada masa dikaji dari segi logik. Kajian bahasa juga berfokus pada ruang lingkup
retorika. Keadaan berikut membuat para peminat dan ahli bahasa sepertinya merasa
sangat perlu melakukan tinjau ulang dan melakukan pembaharuan berbagai kajian
bahasa. Akhirnya, berkembang kajian bahasa secara lebih pesat yang
menerbitkan pelbagai cabang linguistik
dan mikrolinguistik. Mikrolinguistik adalah bidang linguistik yang mempelajari
bahasa dari dalam dan makrolinguistik mempelajari bahasa dalam hubungannya
dengan faktor di luar bahasa (Ibrahim, 2001:1). Pembidangan linguistik secara
jelas digambarkan Kridalaksana (2001:xxxviii) berikut.
Pembidangan
Linguistik
I. Mikrolinguistik
Bidang
Teoritis Umum
(1)
teori linguistik
(2)
linguistik deskriptif
(3)
linguistik historis komparatif
Untuk
bahasa-bahasa tertentu
(1)
linguistik deskriptif
(2)
linguistik historis komparatif
Bidang interdisipliner
- Fonetik
- Stilistik
- Filsafat bahasa
- Psikolinguistik
- Sosiolinguistik
- Etnolinguistik
- Filologi
- Semiotika
- Epigrafi
- Paleografi
Bidang
terapan
·
pengajaran bahasa
·
penerjemahan
·
Leksikografi
·
fonetis terapan
·
sosiolinguistik terapan
·
pembinaan bahasa internasional
·
pembinaan bahasa khusus
·
grafologi
·
mekanolinguistik
ii. Makrolinguistik
iii.
sejarah Linguistik
Pengkajian bahasa antara lain untuk memahami bahasa dan cara
pengeraknya, dan juga
untuk memahami perbuatan orang terhadap bahasa (Halliday dan
Hasan, 1985).
Kajian bahasa bermanfaat bagi kepentingan keilmuan (teoretis) dan
kepentingan yang langsung dirasakan penggunanya. Pengkaji bahasa ada yang
sepenuhnya tertumpu pada belajarmbahasa dan yang memberi arahan pembelajaran
bahasa untuk kepentingan penggunanya. Dalam rangka kepentingan bidang
pengajaran bahasa, maka hasil kajian bahasa memiliki beberapa manfaat, misalnya
untuk penyusunan bahan ajar (Oka dan Suparno, 1994:113). Pemanfaatannya,
memerlukan pengolahan khusus dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip pedagogi
tertentu. Hal ini kerana,terdapat perbezaan tantapan hasil kajian bahasa yang ditujukan
untuk keperluan pembelajaran bahasa itu sendiri dengan keperluan untuk
pengajaran bahasa di sekolah. Selain itu, pengajaran bahasa tetap mengikuti
hasil kajian bahasa, misalnya seperti penemuan terbaru sebagai hasil kajian
bahasa yang dilakukan oleh para pengkaji yang sesuai dengan perkembangan dan
kemajuan teknologi. Walau bagaimanapun, hasil kajian bahasa akan memberi
manfaat yang banyak kepentingannya kepada masyarakat.
No comments:
Post a Comment